Jumat, 16 Maret 2012

Kelebihan dan Kekurangan Peer To Peer dan Client Server

Kelebihan dan Kekurangan Peer To Peer dan Client Server

Dalam Suatu arsitektur jaringan, perlu adanya suatu komputer yang ditunjuk secara full-time server, sedangkan yang lain (seperti user workstations) menjadi full-time client. Sebagai contoh sebuah file server menjadi house hard driver yang berisi semua file dari masing-masing pengguna jaringan tersebut dan dapat diakses dari komputer pribadi pengguna. Setelah bekerja pada file, maka user dapat menyimpan perubahan dan penambah file ke jaringan tersebut.Contoh lain server akan diatur sebagai “Post Office” untuk menyebarkan kesemua Jaringan Client. Peer to Peer dan Client Server memiliki kelebihan dan kekurangannya. On Balance, however, konfigurasi client server lebih baik dari pada peer to peer, terutama di lingkungan bisnis kecil dimana ada harapan untuk perkembangan dan pertumbuhannya.

A. Jaringan client server

Dalam jaringan ini satu komputer berfungsi sebagai pusat
pelayanan (server) dan komputer yang lain berfungsi meminta
pelayanan ( client ). Sesuai dengan namanya, client server
berarti adanya pembagian kerja pengelolaan data antara client
dan server. Saat ini, sebagian besar jaringan menggunakan
model client/server.

B. Jaringan Peer to Peer
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus,
dan semua komputer dapat berfungsi sebagai client dan server
dalam satu saat bersamaan. Pengguna masing-masing
komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource
komputer ( dengan membuat nama user, membuat share,
menandai ijin mengakses share tersebut). Tiap-tiap user
bertanggung jawab juga mengenal pembackupan data pada
komputer. Sayangnya penempatan resource dapat menjadi
sulit pada network peer to peer yang mempunyai lebih banyak
komputer.

File Server : Sebuah komputer yang biasanya lebih tinggi dari pada
workstation, digunakan sebagai tempat penyimpanan file dan file diakses
oleh user workstation.



Ref:Ilmu Komputer

Tidak ada komentar: